“Bhineka Tunggal Ika” yang merupakan semboyan bagi bangsa
Indonesia, adalah semboyan yang selama ini belum mampu di terapkan di
Indonesia, khususnya pada posisi sosial politik di Indonesia. Dalam penerapanya terjadi banyak permasalahan-permasalahan
yang kompleksnya lebih kepada komplek sistem sosial. Semua permasalahan yang
timbul di masyarakat tadi sangat susah di selesaikan ketika semua sistem di
Indonesia masih di pengaruhi orang sistem kedaerahan. Tentunya ini menjadi komplek
ketika kata “Bhineka Tunggal Ika” berusaha di cari di identitas bangsa
Indonesia.
Yang kemudian muncul di masyarakat sebuah perkumpulan
orang penganut pendekatan konflik, ketika mencoba menangani konflik pada sistem
sosial di masyarakat. Yang mana suatu konflik pada sistem sosial di masyarakat
itu tidak akan mampu di hilangkan, kecuali dengan melenyapkan masyarakat itu
sendiri. Yang mana sistem sosial itu merupakan warna-warni dari struktur
masyarakat Indonesia.
Struktur masyarakat Indonesia yang di tandai oleh 2 hal,
yakni :
1. Secara
Horizontal, ia ditandai oleh kenyataan adanya kasatuan-kesatuan sosial
berdasarkan perbedaan-perbedaan suku-bangsa, perbedaan-perbedaan agama, adat
serta perbedaan-perbedaan kedaerahan.
2. Secara
Vertikal, yang mana dtandai oleh adanya perbedaan-perbedaan antar lapisan atas
dan lapisan bawah yang cukup tajam. Klasifikasi sosial yang merupakan contoh
salah satunya.
Yang
mana dari struktur masyarakat Indonesia ini bisa dikategorikan struktur Majemuk
masyarakat Indonesia.
Di beberapa kesempatan yang pernah saya hadapi, pentingnya permasalahan sosial
itu merupakan prioritas di kalangan pemerintahan. Kita yang tidak mampu
mengatasi konflik sistem sosisal, hanya mampu mengendalikan pesoalan-persoalan
sosial yang terjadi di masyarakat agar tidak meluas hingga pada bentuk
kekerasan (violence). Di beberapa hal yang kemudian sangatlah penting ketika
kita berbicara mengenai suatu sistem sosial, yang di dalamnya pasti akan juga
dibahas sebuah struktur, struktur sosial masyarakat Indonesia yang kemudian
menjadi suatu permasalahan komplek di masyarakat ketika konflik di masyarakat tak terhindarkan.
Beberapa cara untuk menyatukan sebuah struktur sosial di
masyarakat yang mana dengan wadah agama, ras, bahkan politik sekalipun menjadi
perwujudan sebuah struktur sosial kemasyarakatan di Indonesia. Salah satunya
struktur kepartaianlah yang pada masa 40-an menjadi perwujudan struktur sosial
masyarakat di Indonesia.
Struktur politik saat itu menjadi hal penunjang konflik
sosial, dimana mereka terbagi menjadi 5 unsur aliran pemikiran, yakni :
Nasionalisme Radikal, Tradisionalisme Jawa, Islam Sosialisme Demokrat, dan
Komunisme. Ini menjadi sangat komplek sekali ketika politik kepartaian ikut
menjadi penunjang konflik sosial.
Pola kepartaian semacam itu tentu saja sudah mengalami
perubahan, tetapi dasarnya yang bersifat sosial cultural boleh dipastikan masih
tetap belum seberapa mengalami perubahan.
Yang diyakinkan akan mengimbas pada struktur masyarakat Indonesia serta
masalah integrasi nasionalnya pula.
Struktur masyarakat Indonesia serta masalah integrasi
nasional yang saat ini menjadi penyumbang konflik terbesar di Indonesia.
Konflik dan kesenjangan sosial yang kemudian kerap menjadi kudapan di
masyarakat. Disebabkan oleh perbedaan-perbedaan suku, bangsa, agama, daerah dan
pelapisan sosial saling silang satu sama lainlah yang memunculkan golongan yang
bersifat silang-menyilang pula. Yang demikian itulah yang menyebabkan konflik
antar golongan di Indonesia tidak terlalu tajam.
Dalam
konteks ini konflik sosial memang tidak akan mampu kita selesaikan apalagi
menghindarinya, dalam hal ini pentingnya ilmu ANSOS (analisis sosial) yang saat
ini di beberapa LSM mencoba mengimplementasikan ke dalam sebuah tatanan
masyarakat dan kemudian hasilnya sangat memuaskan. Bukan salah satu cara untuk
menghapus atau menyelesaikan konflik di masyarakat. Tetapi untuk mengendalikan
konflik sosial yang terjadi di masyarakat.
Semoga kita sebagai makhluk sosial, mampu
memahami sistem sosial yang terjadi di masyarakat sekitar kita sendiri, dan
untuk setiap konflik sosial di masyarakat, semoga kita mampu membuat sebuah
inovasi atau gerakan yang tujuanya untuk mengendalikan dan meminimalisir
konflik sosial di masyarakat kelak.
~Yakusa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar